HARAPAN IMAN DI USIA KE 23

Refleksi harlah IMAN Malang Raya ke 23 menjadi pertanda bahwa alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid di kawasan Malang Raya masih mengingat kembali apa yang terjadi selama waktu nyantri di pondok pesantren Nurul Jadid. Dengan usia yang sudah tidak muda lagi tentu Ikatan Mahasiswa Alumni Nurul Jadid (IMAN) masih terus konsisten menjadi ladang bagi teman-teman untuk mengabdi pada pondok dan masyarakat.

Tercatat dari beberapa mahasiswa alumni Nurul Jadid di malang raya banyak sekali mahasiswa baik semester lama ataupun baru menjadi kader di organisasi kampus masing – masing. Secara kenyataan memang di dalam panca kesadaran santri Pondok Pesantren Nurul Jadid terdapat kesadaran berorganisasi (al-wa’yun nadami). Hal inilah yang menjadi alasan bahwa alumni ponpes Nurul Jadid tidak lupa dengan kesadarannya yakni berorganisasi di segala bidang.

Berbicara tentang organisasi, ada banyak sekali organisasi di kampus yang diminati oleh alumni baik intra maupun ekstra, tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi alumni setidaknya mengharumkan ponpes Nurul Jadid di pentas politik kampus. mengenai  organisasi, tentu orgnasiasi ekstra menjadi langganan para alumni Nurul Jadid di Kampus Malang Raya untuk berproses, sebut saja HMI dan PMII. Kedua omek tersebut memang menjadi destinasi alumni Nurul Jadid, tentu penulis berharap agar berprosesnya tetap menjaga nama baik Nurul Jadid mengingat dengan kondisi organisasi ekstra saat ini khususnya HMI telah terjadi konflik di tubuh internal sendiri, berharap para alumni Nurul Jadid agar tidak terprovokasi dan senantiasa menjaga almamater pesantren pesan ini tidak hanya untuk keluarga IMAN saja melainkan seluruh alumni yang tengah melanjutkan studi di luar ponpes Nurul Jadid.

Dalam konteks tersebut, bahwa untuk menjalani pengabdian di suatu tempat perlu adanya kesadaran yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut, dalam hal ini dengan aktif di organsasi lain tentu jangan sampai lupa dengan IMAN Malang Raya mengingat organisasi IMAN merupakan wadah bagi mahasiswa alumni ponpes Nurul Jadid di Malang Raya untuk terus berproses dan mengabdi kepada pondok dan masyarakat sekitar.

Tentu menjadi kebanggan dan tantangan tersendiri bagi alumni Nurul Jadid di malang raya untuk menjaga eksistensi nama IMAN dalam mengharumkan Pondok Pesantren Nurul Jadid di tengah hiruk pikuknya organisasi cipayung.

Saat ini banyak sekali alumni Nurul Jadid di Malang raya yang sukses menduduki jabatan strategis di organisasi kampus dan ada pula yang berani mencalonkan diri sebagai pemimpin orma sebut saja saudara Moh Naufal Ardiansyah yang merupakan mantan presiden mahasiswa Universitas maulana Malik Ibrahim yang sukses bergelut di organisasi Intra dan merupakan aktivis PMII dan beberapa mahasiswa alumni Nurul Jadid yang aktif dan mendududuki jabatan strategis. Hal ini merupakan kebahagiaan tersendiri bagi IMAN mengingat teman – teman yang sukses di beberapa organisasi dapat mengharumkan nama Nurul Jadid.

Dengan aktifnya beberapa alumni Nurul Jadid di beberapa organisasi tentu membuat eksistensi IMAN sebagai organisasi penampung alumni Nurul Jadid di Malang raya cukup sukses membuat kadernya mengharumkan nama Nurul Jadid. Semoga di usianya yang memasuki 23 tahun IMAN Malang Raya, semoga tambah eksis dan menghasilkan kader yang bermutu.
Dalam tulisan diatas tersebut bahwa santri Nurul Jadid yang sedang menempuh di luar Pondok Pesantren agar tidak lupa dengan almamater tersebut, setidaknya dengan ikut berpasrtisipasi di organisasi IMAN ini. Tidak hanya untuk mahasiswa Malang raya saja, akan tetapi di daerah tempat untuk melanjutkan studi tersebut sebut saja, Jember (NJIC), Surabaya (KAMANURJA), Yogyakarta (PANJY), Pamekasan (AMAN), Dan teakhir Jabodetabek (FAJARZAINI).

Oleh: Rio Danil Asro
Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang

Comments

Popular Posts